my facebook

Sabtu, 29 September 2012

HIPERMENOREA


GANGGUAN POLA MENSTRUASI HIPERMENOREA
BAB I
PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.
Siklus haid setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu sama.
Sebelum datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan atau yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.
Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea, hipomenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering dialami oleh para perempuan.
Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian besar perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid dalam masa reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah yang sering dialami oleh setiap perempuan ini. Namun, dalam makalah ini kami mengkhususkan untuk membahas tentang gangguan haid mengenai hipermenorea.

B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari hipermenorea?
b. Apa sajakah penyebab dari hipermenorea?
c. Bagaimana cara pengobatan hipermenorea?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan tentang apakah yang dimaksud dengan hipermenorea.
b. Mengetahui apa sajakah penyebab dari hipermenorea sehingga kita dapat meminimalisir terjadinya hipermenorea.
c. Mengetahui bagaimana cara pengobatan hipermenorea
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian
Hipermenorea merupakan perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi. Biasanya melakukan pergantian pembalut sebanyak 5−6 kali per hari yang setiap pembalutnya basah seluruhnya.
Umumnya jumlah darah menstruasi yang normal adalah sekitar 30 cc per hari, dan lama haid 4-6 hari. Jika darah menstruasi seseorang mencapai 80cc, itu sudah abnormal. Dalam istilah kedokteran disebut hipermenorea atau menstruasi berlebihan.

B. Penyebab
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya haid (menoragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:
1. Adanya kelainan organik, seperti:
infeksi saluran reporduksi
kelainan koagulasi (pembekuan darah), misal : akibat von willebrand disease, kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
2. Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll
3. Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya.
4. Iatrogenik : misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasi dan obat-obatan antikoagulan.


C. Pengobatan
Pada hipermenorea juga terdapat beberapa cara pengobatannya. Apabila dijumpai kelainan organik, tentu dengan sendirinya penyebabnya dapat dihilangkan. Pada kelainan hormonal dapat diberikan beberapa jenis terapi hormon, progesteron seperti MPA 10mg /hari, didrogesteron 10mg/hari, dari hari ke 16-25 siklus haid. Dapat pula diberi kombinasi progesteron dan esterogen dari hari 16-25 siklus haid. Jika obat-obat tersebut tidak bisa dijangkau oleh pasien kita dapat memberikan terapi pil KB dengan kadar progesteron yang tinggi. Pada wanita yang ingin punya anak dapat diobati dengan pemberian obat obat pemicu ovulasi. dan jika memungkinkan bisa dilakukan pemeriksaan hormon FSH, LH dan PRL. Namun, pada setiap wanita yang berusia 35 tahun harus dilakukan kuretase diagnostik untuk menyingkirkan adanya keganasan. Memberikan anti perdarahan seperti ergometrin tablet/injeksi, KIEM untuk pemeriksaan selanjutnya, serta merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap.
KESIMPULAN
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998)
Kelainan haid (menstruasi) adalah masalah fisik atau mental yang mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak biasa yang lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya siklus menstruasi tertentu.








BAB III
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI
1. PENGKAJIAN
a. Riwayat penggunaan kontrasepsi: kontrasepsi dapat menganggu siklus menstruasi 
b. Riwayat seksual: tanda pubertas sekunder, pola dan aktivitas seksual
c. Riwayat obstetric: pernah hamil, melahirkan
d. Riwayat menstruasi: menarche umur berapa tahun, silklusnya teratur atau tidak, banyak atau sedikit.
e. Riwayat Penyakit seperti DM, tiroid, tumor 
f. Persepsi wanita tentang budaya dan etnik 
g. Gaya hidup: aktivitas yang berlebihan menyebabkan hipermenorea. Koping : apa yang dilakukan bila setiap kali ada masalah waktu menstruasii. Nyeri : lokasi( di punggung, simpisis, paha, abdomen,dll), intensitas, kualitas, pola,gejala penyerta, serta koping terhadap nyeri j. Status emosi: malu dengan keadaan, putus asa, menyalahkan diri, merasa tidak adakekuatan, merasa tidak berguna.
2. WOC GANGGUAN MENSTRUASI (HIPERMENOREA)

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus selama fase menstruasi.
DS : klien mengeluh nyeri di daerah punggung, dareah simpisis, paha, kepala,nyeri tekan pada payudara, pusing.
DO : keringat banyak, klien memegang daerah yang sakit, menangis.
 b. Kurang pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan terapinya berhubungandengan kurang informasi.
DS : klien dan keluarga mengatakan belum pernah mendengar tentang gangguanmenstruasi.
DO: klien dan keluarga sering bertanya, tidak menggunakan tehnik mengurangi nyeri,tidak bisa menjelaskan tentang gangguan yang dialaminya.
c. Resiko/actual gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya gangguanmenstruasi.
DS: klien mengatakan malu, tidak berguna, merasa bersalah, merasa tidak ada kekuatan.
DO: klien tidak mengurus diri, penampilan tidak diperhatikan, sering membicarakan penyakitnya, tampak putus asa.
4. PERENCANAAN
a. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Peningkatan Kontraksi Uterus Selama Fase Menstruasi.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam nyeri klien akan berkurang.
Kriteria hasil: klien mengatakan nyeri berkurang, klien tidak memegang punggung,kepala atau daerah lainnya yang sakit, keringat berkurang.
Intervensi : a. Pantau/ catat karakteristik nyeri ( respon verbal, non verbal, dan responhemodinamik) klien.R/ untuk mendapatkan indicator nyeri. 
b. Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang ditunjuk oleh klien. untuk mendapatkan sumber nyeri.
c. Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala 0-10.R/ nyeri merupakan pengalaman subyektif klien dan metode skala merupakan metodehyang mudah serta terpercaya untuk menentukan intensitas nyeri.
d. Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien dan akui nyeri yang klien rasakan.R/ ketidakpercayaan orang lain membuat klien tidak toleransi terhadap nyeri sehinggaklien merasakan nyeri semakin meningkat.
e. Jelaskan penyebab nyeri klien.R/dengan mengetahui penyebab nyeri klien dapat bertoleransi terhadap nyeri.
f. Bantu untuk melakukan tindakan relaksasi, distraksi, massage.R/ memodifikasi reaksi fisik dan psikis terhadap nyeri.
g. Lakukan kompres/mandi air panas.R/ meningkatkan sirkulasi dan menurunkan kontraksi uterus sehingga iskemia tidak terjadi.
h. Berikan pujian untuk kesabaran klien.R/meningkatkan motivasi klien dalam mengatasi nyeri.
i. Kolaborasi pemberian analgetik ( ibuprofen, naproksen, ponstan) dan Midol.R/ analgetik tersebut bekerja menghambat sintesa prostaglandin dan midol sebagairelaksan uterus.
 b. Kurang Pengetahuan Tentang Gangguan Menstruasi Dan Penanganannya Berhubungandengan Kurang Informasi.
Tujuan: setelah diberikan penyuluhan klien akan mengetahui tentang gangguanmenstruasi
Kriteria hasil: klien menyebutkan jenis gangguan menstruasi, penyebab, gejalanya,serta penanganannya, menjelaskan menstruasi yang normal.
Intervensi:
a. Kaji tingkat pengetahuan klien mengenai menstruasi yang normal, jenis gangguan menstruasi,penyebab, gejala dan penanganannya.R/mengidentifikasi luasnya masalah klien dan perlunya intervensi. 
b. Jelaskan mengenai siklus menstruasi yang normal, jenis gangguan menstruasi, penyebab, gejala, dan penanganannya.R/dengan memiliki pengetahuan tentang menstruasi klien dapat meningkatkan toleransiterhadap nyeri dan dapat mencari jalan keluar untuk masalah gangguan menstruasinya.
c. Jelaskan metode-metode untuk mengurangi nyeriR/ meningkatkan pengetahuan klien tentang penanganan nyeri secara non farmakologis.
d. Beri kesempatan klien untuk bertanya.R/meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang menstruasi.
c. Resiko/Actual Gangguan Citra Tubuh Berhubungan Dengan Adanya Gangguan Menstruasi.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan …..x 24 citra diri klien akanmeningkat.Kriteria evaluasi: klien mengatakan tidak malu, merasa berguna, penampilan klien rapi,menerima apa yang sedang terjadi.
Intervensi:
a. Bina hubungan saling percaya dengan klienR/klien dengan mudah mengungkapkan masalahnya hanya kepada orang yangdipercayainya. 
b. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pandangan tentangdirinya.R/meningkatkan kewaspadaan diri klien dan membantu perawat dalam membuat penyelesaian.
c. Diskusikan dengan system pendukung klien tentang perlunya menyampaikan nilaidan arti klien bagi mereka.R/ penyampaian arti dan nilai klien dari system pendukung membuat klien merasaditerima.
d. Gali kekuatan dan sumber-sumber yang ada pada klien dan dukung kekuatan tersebutsebagai aspek positif.R/ mengidentifikasi kekuatan klien dapat membantu klien berfokus pada karakteristik  positif yang mendukung keseluruhan konsep diri.
e. Libatkan klien pada setiap kegiatan di kelompok R/ Memungkinkan menerima stimulus social dan intelektual yang dapat meningkatkankonsep diri klien.
f. Informasikan dan diskusikan dengan jujur dan terbuka tentang pilihan penanganangangguan menstruasi seperti ke klinik kewanitaan, dokter ahli kebidanan.R/ Jujur dan terbuka dapat mengontrol perasaan klien dan informasi yang diberikan dapatmembuat klien mencari penanganan terhadap masalah yang dihadapinya.
5. IMPLEMENTASI Implementasi diberikan sesuai rencana intervensi. Penyuluhan dibuatkan SAP dengan metode, alat peraga atau media yang memadai seperti demonstrasi, leptop, LCD.
6. EVALUASI Evaluasi berdasarkan criteria yang sudah disebutkan pada masing-masing diagnosa keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo Sarwono.2007.Ilmu Kandungan.Jakarta:YYBSP
Baziad Ali,dkk.1993.Endokrinologi ginekologi.jakarta:KSERI
Arif Mansjoer, dkk.2001.Kapita selekta kedokteran.Jakarta:Media Aesculapius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar