Kasus
Klien datang kerumah
sakit jiwa prov NTB dengan keluhan klien sering melamun, banyak menyendiri di
kamar dan tidak mau bergaul.
Keluhan Tambahan :
Klien kadang-kadang
tampak senyum-senyum sendiri, Klien mengatakan merasa malu minder,klien juga
merasa kurang percaya diri.
1. Analisa Data.
DATA
|
PROBLEM
|
DS : Klien datang kerumah sakit jiwa dengan keluhan
sering melamun.
Do : Klien tampak senyum-senyum sendiri.
Ds : Klien mengatakan merasa malu, minder, dan klien merasa
kurang percaya diri.
Do : Klien banyak
menyendiri di kamar dan tidak mau bergaul.
|
Halusinasi pendengaran
Harga diri rendah
|
2. Pohon Masalah Keperawatan
Resti mencederai diri Defisit
perawatan diri
Persepsi i :
Halusinasi
Resiko isolasi sosial :
Menarik diri Intoleransi
menurun
( Gangguan
konsep diri: harga diri rendah )
Koping
individu tidak efektif
Berduka disfungsional
3.
Diagnosa
Keperawatan
-
Menarik diri berhubungan dengan harga diri
rendah.
-
Harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif.
-
Halusinasi berhubungan dengan menarik diri.
-
Resiko mencederai diri sendiri berhubungan
dengan halusinasi.
Harga diri rendah
|
SP 1 : Pasien
1.
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang di miliki pasien
2.
Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang
masih dapat digunakan
3.
Membantu pasien sesuai kemampuan yang di pilih
4.
Memberikan pujian yang wajar terhadap
keberhasilan pasien
5.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan sehari-hari
SP 2 : Pasien
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.
Melatih kemampuan kedua
3.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan sehari-hari
|
SP 1 : Keluarga
1.
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat klien.
2.
Menjelaskan pengertian,tanda dan gejala harga
diri rendah yang dialami klien beserta proses terjadinya
SP 2 : Keluarga
1.
Melatih keluarga mempraktikkan cara marawat
pasien dengan harga diri rendah.
2.
Melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung kepada pasien harga diri rendah
SP 3 : Keluarga
1.
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas
dirumah termasuk minum obat
2.
Menjelaskan follow up paien setelah pulang
|
Halusinasi
|
SP 1 : Pasien
1.
Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien.
2.
Mengidentifikasi isi halusinasi pasien.
3.
Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
4.
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien.
5.
Mengidentifikasi respon pasien terhadap
halusinasi
6.
Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
7.
Mengajurkan pasien memukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian.
SP 2 : Pasien
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
3.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
SP 3 : Pasien
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2.
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan
melakukan kegiatan ( kegiatan yang biasa dilakukan pasien.
3.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
SP 4 : Pasien
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien.
2.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaaan
obat secara teratur.
3.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan sehari-hari.
|
SP 1 : Keluarga
1.
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
2.
Menjelaskan pengertian,tanda, gejala
halusinasi dan jenis halusinasi yang dialami pasien beserta proses
terjadinya.
3.
Menjelaskan cara-cara merawat pasien
halusinasi
SP 2 : Keluarga
1.
Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat
pasien dengan halusinasi.
2.
Melatih keluarga melakukkan cara merawat
langsung kapada pasien halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
SP 3 : Keluarga
1.
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas
dirumah termasuk minum obat.
2.
Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.
|
4
Intervensi
Keperawatan
TGL
|
Perencanaan
|
|||
Dx
KEPERAWATAN
|
Tujuan
|
Kriteria
Evaluasi
|
Intervensi
|
|
|
Menarik
diri berhubungan dengan harga diri rendah
|
TUM :
Klien memiliki konsep diri yang positif.
TUK :
1.
Klien dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat
2.
Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki
3.
Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki
untuk dilaksanakan
4.
Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
5.
Klien dapat melakukan kegiatan sesui dengan
rencana yang dibuat
6.
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang
ada
|
1. Setelah
....X interaksi klien menunjukkan
ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata , mau
berjabat tangan, mau menyebutkan nama , mau menjawab salam, klien mau duduk
berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi
2. Setelah
...X interaksi
klien menyebutkan :
-
Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
klien
-
Aspek positif keluarga
-
Aspek positif lingkungan klien.
3. Setelah...X
interaksi klien menyebutkan yang dapat
dilaksanakan
4.
Setelah...X interaksi klien membuat rencana
kegiatan harian
5. Setelah...X
interaksi klien melakukan kegiatan sesuai jadwal yang di buat
6. Setelah...X
interaksi klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga
|
1. Bina
hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.
-
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
verbal.
-
Perkenalkan diri dengan sopan.
-
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
disukai klien.
-
Jelaskan tujuan pertemuan.
-
Jujur dan menepati janji
-
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
adanya
-
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhandasar
klien
2.1 Diskusikan dengan klien tentang
-
Aspek positif yang dimiliki klien,keluarga,
lingkungan.
-
Kemampuan yang dimiliki klien.
2.2 Bersama
klien buat daftar tentang :
-
Aspek posiif klen, keluarga, lingkungan.
-
Kemampuan yang dimiliki.
2.3 Beri pujian yang raealistik, hindarkan
memberi penilaian negatif.
3.1
Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat
dilaksanakan
3.2
Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
pelaksanaanya.
4.1 Rencanakan
bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesui kemampuan
klien
-
Kegiatan mandiri
-
Kegiatan dengan bantuan
4.2 Tingkatkan
kegiatan sesuai dengan kondisi klien
4.3 Beri
contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.
5.1
Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan
yang telah di rencanakan.
5.2
Pantau kegiatn yang dilaksanakan
klien.
5.3
Beri pujian atas usaha yang di lakukan klien.
5.4
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan
setelah pulang.
6.1 Beri
pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga
diri rendah
6.2 Bantu
keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
6.3 Bantu
klien menyiapkan lingkungan dirumah.
|
|
Halusinasi
berhubungan dengan menarik diri
|
TUM :
klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya.
TUK 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2 :
Klien dapat mengenal halusinasinya
TUK 3 :
Klien dapat mengontrol halusinasinya
TUK 4 :
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
TUK 5
:Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
|
Setelah...X
interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya pada perawat.
-
Ekspresi wajah bersahabat
-
Menunjukkan rasa senang
-
Ada kotak mata
-
Mau berjabat tangan
-
Mau menyebutkan nama
-
Mau menjawab salam
-
Mau duduk berdampingan dengan perawat
-
Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi
2.Setelah ....X interaksi klien mampu
menyebutkan :
- Isi
- Waktu
- Frekuensi
- Situasi dan kondisi yang menimbulkan
halusinasi
3.Setelah ...X interaksi klien menyatakaan
perasaan dan responya saat mengalami halusinasi
- marah
- takut
- sedih
- senang
- cemas
- jengkel
3.1
Setelah ....X interaksi klien menyebutkan
tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya
3.2
Setelah ....X klien menyebutkan cara baru
mengontrol halusinasinya
3.3
Setelah ...X klien
dapat memilih dan memperagakan dan
mengatasi halusinasinya
3.4
Setelah...X interaksi klien melaksanakan cara
yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya.
3.5
Setelah....X pertemuan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok.
4.1 Setelah ...X pertemuan keluarga,
keluarga menyatakan setuju untuk mengikutti pertemuan dengan perawat.
4.2 setelah...X interaksi kelarga
menyebutkan pengertian,tanda,dan gejala, proses terjadinya halusinasinya dan
tindakan untuk mengendalikan
halusinasi.
5.1 Setelah..X interaksi klien menyebutkan
:
- Manfaat
minum obat
- Kerugian tidak minum obat
- Nama,warna,dosis,efek terapi dan efek
samping obat.
5.2 Setelah...X interaksi klien
mendemontrasikan penggunaan obat dengan benar.
5.3 Setelah...X Interaksi klien
menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
|
1. Bina
hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
-
Sapa klien dengan ramah,baik varbal maupun non
verbal.
-
Perkenalkan nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan
-
Tanyakan nama lengkap dan nama pangglan yang
disukai klien
-
Buat kontak yang jelas
-
Tunjukkan sikap jujur dan menempati janji
setiap berinteraksi
-
Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
-
Dengarkan dengan penuh perhatain ekspresi
perasaan klien
Adanya kontak sering dan secara bertahap.
Observasi tingkah laku klien terkait
dengan halusinasinya ( dengar,lihat,penghidu,raba, kecap) jika menemukan
klien yang sedang halusinasinya.
-
Tanyakan apakah klien mengalami( halusinasi)
-
Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya
-
Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut, namun
perawat sendiri tidak mengalaminya
-
Katakan bahwa ada klien yang sama.
-
Katakan bahwa perawat akan membantu klien jika
klien tidak sedang berhalusinasi, klarifikasi tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan dengan klien (isi,waktu,dan frekuensi terjadinya
halusinasi) pagi,siang,sore,malam,atau sering dan kadang-kadang.
-
Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau
tidak menimbulkan halusinasi
Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan
jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaanya.
Diskusikan dengan klien apa yang
dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut.
Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya
baik klien menikmati halusinasinya.
3.1
Identifikasi bersama klien cara atau tindakan
yang dilakukan jika terjadi halusinasinya ( tidur, marah,menyibukkan diri )
3.2
Diskusikan cara yang digunakan klien :
-
Jika cara yang digunakan adaftip beri pujian
-
Jika cara yang digunakan maladaftif diskusikan
kerugian cara tersebut.
3.3
Diskusikan cara baru untuk memutus atau
mengontrol timbulnya halusinasi :
-
Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak
nyata (‘’ saya tidak mau dengar/ lihat,raba/kecap/pada saat halusinasi
terjadi)
-
Menemui orang ( perawat,teman, anggota
keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya
-
Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan
sehari-hari yang telah disusun
-
Meminta keluarga,teman,perawat untuk menyapa
jika sedang berhalusinasi.
3.4
Bantu klien untuk memiih cara yang sudah
dianjurkan dan latih untuk mencobanya
3.5
Beri kesempatan untuk melakukan cara yang
dipilih dan dilatih
3.6
Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan
dilatih jika berhasil beri pujian
3.7
Anjurkan klien mengikuti terpi aktivitas
kelompok,orientasi realita, stimuli persepsi.
4.1 Buat kontak dengan keluarga untuk
pertemuan
4.2 Diskusikan dengan keluarga pada saat
pertemuan
- Pengertian halusinasi
- Tanda dan gejala halusinasi
- proses terjadinya halusinasi
- Cara yang dapat dilakukan klien dan
keluarga untuk memutus halusinasi.
- Obat-obatan halusinasi
- Cara merawat anggota keluarga yang
halusinasi dirumah
- Beri informasi waktu kontrol ke rumah
sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi
dirumah
5.1 Diskusikan dengan klien tentang
manfaat dan kerugian tidak minum obat,nama,warna,dosis,cara,efek terapi dan
efek samping penggunaan obat.
5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
5.3 Beri pujian jika klien menggunakan
obat dengan benar
5.4Diskusikan akibat berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan dokter.
5.5 Anjurkan klien untuk berkonsultasi
kepada dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
|
5
Implementasi
dan Evaluasi
Tgl
|
Dx/
TUK
|
Implementasi
|
Evaluasi
( SOAP )
|
TTD
|
|
Menarik
diri berhubungan dengan harga diri rendah
Halusinasi
berhubungan dengan menarik diri
|
1. Membina
hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
2. Mendiskusikan dengan klien tentang aspek positif yang
dimiliki
3. Membri
pujian realistik mengnindari memberi
penilaian yang negatif.
4. Mendiskusikan
dengan klien mengenai kemampuan yang dapat di laksanakan
5. Merencanakan
bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
klien
6. Meningkatkan
kegiatan sesuai dengan kondisi klien
7. Memberi
contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan
8. Menganjurkan
klien untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan
9. Memantau
kegiatan yang dilaksanakan klien
10. Mendiskusikan
kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang
11. Memberi
pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga
diri rendah
12. Membantu
keluarga memberikan dukungan selama klien di rawat.
1.
Membina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
2.
Mengobservasi tingkah laku klien terkait
dengan halusinasi, jika menemukan klien yang sedang halusinasi
3.
Mengidentifikasi bersama klien cara atau
tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi.
4.
Mendiskusikan cara baru untuk memutus atau
mengontrol timbulnya halusinasi.
5.
Membantu klien memilih cara yang sudah
dianjurkan dan latih untuk mencobanya.
6.
Menganjurkan klien mengikuti terapi aktivitas
kelompok,orientasi realita,stimulasi persepsi.
7.
Memantau klien saat menggunakan obat.
8.
Memberi pujian jika klien menggunakan obat
dengan benar.
9.
Mendiskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter.
10.
Menganjurkan klien untuk berkonsultasi kepada
dokter atau perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
|
S
= klien mengatakan mau berhubungan dengan klien lain dan perawat.
O
= Klien sering berkumpul dengan teman-temannya.dan berinteraksi dengan
teman-temanya.
A
= Masalah teratasi.
P
= Pertahankan rencana keperawatan.
S
= Klien mengatakan untuk mengontrol halusinasi ada empat cara, pertama harus
berani mengatakan “ tidak” mau
mendengar suara-suara Kedua harus
beraktifitas misalnya mengikuti kegiatan olah raga, musik.ketiga meminta
bantuan sama perawat atau keluarga jika mendengar suara-suara, keempat minum
obat.
O
= Ada kontak mata tatapi kurang, mulai bicara tapi masih sulit dan lambat,
orientasi klien dalam pembicaraan mulai sesuai topik, ekspresi tenang.
A
= masalah teratasi klien dapat mengontrol atau memutus halusinasi.
P
= Mempertahankan rencana keperaawatan
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar